Abdul Qadir Jaelani atau Abd al-Qadir al-Gilani adalah seorang ulama Sunni dari suku Kurdi yang lahir di wilayah Gilan, Persia (sekarang Iran), nama asli beliau adalah Abdul Qadir sedangkan Jailani/Jaelani/Jilani adalah imbuhan dari sebuah nama tempat yaitu Gilan, tempat dimana beliau dilahirkan. Beliau merupakan ulama fiqih bermadzab Hambali yang dikenal luas sebagai pendiri Tarekat Qadiriyyah yang sangat dihormati oleh kaum islam yang berfaham Sunni atau Ahlussunnah wal Jamaah dan dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme.
Beliau mendapat penghormatan besar oleh kaum muslimin di beberapa negara seperti di India, Pakistan dan Indonesia. Di India & Pakistan beliau diberi gelar "Al Ghauts al-A'zam", istilah Arab yang secara harfiah berarti "Pembantu terbesar". Sedangkan di Indonesia Syekh Abdul Qadir al-Jailani dihormati oleh kaum muslimin dengan cara mengadakan kegiatan membaca dan meneladani kisah hidupnya yang dirangkai dalam kegiatan dzikir yang disebut "Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani".
|
---|
Syekh Abdul Qadir al-Jailani |
Nama | Abdul Qadir |
Nisbah | Jilani/Gilani/Jailani/Jaelani (merujuk kepada tempat kelahiranya di provinsi Gilan) |
Gelar | Syekh, Ghauts al-Azam |
Tempat lahir | Provinsi Gilan, Iran |
Tanggal lahir | 23 Maret 1078/1 Ramadhan 470 H |
Tempat meninggal | Baghdad, Iraq |
Tanggal kematian | 21 Februari 1166/11 Jumadil Akhir 561 H dalam usia 87 tahun |
Agama | Islam |
Madzab | Hanbali |
Tokoh | Fiqih, Sufi |
Dikenal sebagai | Pendiri Toriqoh Qadiriyah |
Keluarga
Syekh Abdul Qadir mempunyai 4 orang isteri dan 49 anak yang terdiri dari 27 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Diantara anak-anak beliau yang terkenal adalah Syekh Abdul Wahab, Syekh Abdul-Razzaq, Syekh Abdul 'Aziz, Syekh Isa, Syekh Musa, Syekh Yahya, Syekh Abdullah, Syekh Muhammed, dan Syekh Ibrahim.
Anak cucu beliau menyebarkan ajaran tarekatnya sampai ke India dan hingga mencapai ke bagian barat Afrika seperti Afrika Utara dan Maroko, dan sebagian wilayah Ethopia dan Eritrea.
Meninggal Dunia
|
Kubah makam Syekh Abdul Qadir Jaelani di Baghdad, Iraq. |
Syeikh Abdul Qadir al-Jailani meninggal dunia pada hari Sabtu malam pada tahun 1166 (8 Rabiul Akhir 561 H) di usia 87 tahun di Babul Azaj, Iraq dan dimakamkan di Madrasahnya yang merupakan tempat beliau mengajar yang terletak di Babul-Sheikh, Resafa (tebing timur sungai Tigris) di Baghdad, Iraq.
Pada tahun 1258 ketika terjadi penaklukan oleh bangsa Mongol, makam beliau juga tidak luput dari penjarahan oleh tentara Mongol. Dan ketika pemerintahan Shah Ismail I semasa Dinasti Safawiyyah berkuasa, makam itu dibangun kembali. Dan pada tahun 1535 Sultan Suleiman I dari kesultanan Turki Uthmaniyah meletakkan kubah diatas makam tersebut yang hingga kini masih dapat dilihat.
Referensi:
- DR. Majid Irsan Al-Kilani (2005). Al-Ghunya li-talibi tariq al-haqq wa al-din (Bahasa Arab). Penerbit Dar Al-Khair, Damascus-Beirut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar